Translate powered by google

Senin, 20 Januari 2014

Cerita kecil

Mungkin dihari-hari saat ku berjalan melewati jembatan waktu ini sudah hampir menuju tahun-tahun dimana si kecil ini sudah berumur 19, dari tak purwarupa menjadi rupawan dan disanjung banyak orang, ketika menyukai itu sudah umum bagi sikecil dan sudah menjadi hal biasa karena sering disukai maka saatnya sikecil ini memiliki tambatan hati yang dia pilih sendiri, banyak yang heran dan keheranan itu dirasakan si besar tapi sibesar selalu menunggu dan besar hati agar selalu bersabar untuk menunggu, tapi sibesar kesepian tapi tak berdosakah sibesar mencari pengganti sikecil yang ia sukai dari dulu, dan adakah pengganti si kecil ?
seiring berjalannya waktu sibesar menemukan tambatan hatinya tapi sama seperti pas dia kenal dengan sikecil sibesar tak tahu cara memulai, dia bingung dan tak tahu arah, yatuhan bagaimana caranya memulai percakapan ini dengan siputih, sibesar suka melihat siputih bersama sikecil, sibesar suka berbicara tentang siputih dan mencari asal usul si putih, dan ternyata siputih itu satu kayangan dengan sikecil, tapi kayanya dia cukup dingin bahkan lebih dingin maka bagi sibesar sulit untuk menaklukan itu
tak ada siapapun yang tahu akhir dari cerita ini karena sibesar selalu diam dan menunggu sekian~

Jumat, 17 Januari 2014

Terakhir

Semua akan kembali keawal dan seperti semula, kesempurnaan hanya milik allah, biarkan allah memilih dan kita yang menjalani semua ini memang kadang pahit tapi inilah hidup,
yah inilah saya ini egois dan selalu memaksakan kehendak, menangis memang bukan waktunya dan tertawapun ini bukan untuk ditertawai, mungkin sekarang saya bisa menghancurkan jalan besar ini menjadi sebuah jalan setapak dan sudah berujung dan bisa melihat mereka dan mendoakannya agar bisa menjalani hidup-hidupnya bersama, maafkan aku tak mengerti kemarin-kemarin aku tak tahu saya sudah menjadi lebah untuk anda semua sebenarnya kalimat ini singular tapi saya sengaja dibuat plural agar semua bisa baca, mendengarkannya pun sudah cukup menggoreskan sebuah tinta merah kedada dan tak cukup untuk satu minggu untuk mencuci noda ini, dan melihat sang bidadari menari dengan malaikat di depan mata sang dewa mungkin dewa hanya bisa berdoa dan bisa berkata suatu saat kepada malaikat dengan kata-kata seperti ini "JAGALAH DIA UNTUK SAYA, KARENA DULU DIA ADALAH MALAIKAT BAGI SAYA"